Sabtu, 16 Januari 2010

TAK PERNAH AKU SADARI

Tagh pernah aku sadarii
semuaa terasaa sepii
hitam putih
hidupku kini..
layaknyaa petii
yang menunggu matii

Sadarkah kamuu
apa yang aku mau
Ingatkah kamuu
apa yang aku tunggu

tak cukup dengan kata
I Love U
tak sekedar dengan manis
janjimu
tak hanya dengan peluk’
dirimu…

akuu ingin kau
temani aku
akuu ingin kau
di dekat aku
selalu…
hingga aku
tetidur lelap
sampai
aku sadar
hanya kamu
CINTAKU…

cinta yang tak pasti


mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti

andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti

KU INGIN SELALU DI DEKATMU

Raut wajahmu selalu terbayang
Suaramu selalu terngiang di telingaku
sentuhan tanganmu masih terasa
pelukanmu masih terasa hangat

Ku ingin selalu berada disisimu
ku mau ada saat kau terbangun
ku masih butuh belayan mesramu
ku tak mau kau pergi dariku

akankah dia dapat kumiliki kembali
akankah dia bisa kudapati lagi

Aku terjebak dalam lingkaran cinta
aku terjerembab dalam jurang asmara

tapi ku tak bisa berbuat apa-apa
ku hanya bisa terdiam dan membisu

aku memang seorang pecundang
aku memang gak punya keberanian
untuk berusaha mendapatkan kamu
untuk bisa hidup dengan kamu

tolong ajari aku...
tolong tuntun aku..
tolong bantu aku..
untuk bisa mendapatkan dirimu......

Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,



wpe1.jpg (5799 bytes)
Koleksi Photo Jim Henry

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu